Berita Terkini

KETUA KPU BALI : MAHASISWA ADALAH AGEN PERUBAHAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

KPU Kabupaten Buleleng kembali melakukan Webinar Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Selasa (28/7/2020) untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai politik dan pentingnya  menggunakan hak pilih dalam pemilihan sehingga meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam pemilu.

Peserta webinar adalah mahasiswa/i Undiksha Singaraja. Sebagai narasumber adalah Ketua KPU Provinsi Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan, S.TP., M.P dan Dr. I Wayan Widiana, M.Pd. (akademisi).

Agung Lidartawan menyampaikan sekilas tentang pelaksanaan Pilkada dimasa pandemi COVID-19, bahwa sesuai Perppu Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pilkada menyatakan bahwa Pilkada tetap dilanjutkan dan dilaksanakan pada 9 Desember 2020. Di Bali, Pilkada  Tahun 2020 dilaksanakan di enam Kabupaten/Kota, yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Tabanan, Karangasem, Jembrana dan Bangli.

Namun setiap tahapannya tentu dilaksanakan sesuai dengan standar atau protokol kesehatan yang benar.

Terdapat 9 perubahan yang akan ditemui di TPS pada Pilkada 2020 yaitu, pemilih per TPS yang awalnya 800 menjadi 500 pemilih, akan ada pengaturan kedatangan pemilih ke TPS, disediakan desinfektan, disediakan sarung tangan, KPPS akan menggunakan sarung tangan, akan dilakukan poengecekan suhu tubuh pemilih, alat coblos yang sudah disteril dan pemilih yang sudah mencoblos akan ditetesi tinta, bukan mencelupkan jari.

Untuk itu KPU Provinsi Bali menghimbau kepada seluruh masyarakat yang akan memilih untuk jangan takut datang ke TPS guna mencoblos. Karena semua sudah dilakukan sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan.  

 “Adik-adik mahasiswa disini adalah agent of changes yang dapat menyampaikan informasi ini melalui ajakan ataupun himbauan minimal kepada keluarga dan lingkungan dekat,” kata Agung Lidartawan.

Sementara Wayan Widianan menyampaikan tentang bagaimana caranya menjadi pemilih yang cerdas, kritis dan independen, rasional, memiliki idealisme dan tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

“Janganlah menjadi pemilih yang hanya sekedar ikut-ikutan atau mudah terpengaruh oleh ajakan atau intimidasi pihak lain, namun harus mampu menjadi pemilih yang cerdas dan obyektif dalam menentukan pilihan, karena pemilih yang cerdas sangat menentukan nasib Bangsa Indonesia kedepannya,” ungkap Wayan Widiana.

Webinar berlangsung selama kurang lebih dua jam, yang ditutup dengan sesi tanya jawab. (adm)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 54 kali