
KPU: Masyarakat Kian Apatis Karena Belum Paham Hakikat Pemilu
Beragamnya jenis pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau wakil rakyat di DPR/DPRD berdampak pada sikap jemu masyarakat terhadap pesta demokrasi. Masyarakat kian apatis karena belum paham tentang hakikat pelaksanaan pemilu.
“Ketidaktahuan masyarakat terhadap pentingnya pelaksanaan pemilu menimbulkan sikap apatis terhadap pemilu, padahal pemilu adalah momen melakukan perubahan”, jelas Anggota KPU Kabupaten Buleleng Gede Sutrawan dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Balai Banjar Seganti, Desa Depeha, Kecamatan Kubutamahan, Senin (9/11/2015).
Sikap apatis masyarakat terungkap saat sosialisasi yang dilakukan KPU di Desa Depeha tersebut. Tokoh masyarakat di Banjar Seganti, Gede Sri Nyarnya menyatakan bahwa setelah pemilu masyarakat tidak merasakan dampak apapun di wilayahnya.
“Sebenarnya sikap mereka dipengaruhi oleh kenyataan bahwa setelah pelaksanaan pemilu toh kondisi mereka segini-segini saja,” ujar lak-laki yang juga merupakan Kepala Dusun Banjar Seganti tersebut.
Lebih lanjut Anggota Komisioner Divisi Sosialisasi ini menjelaskan hal yang sama juga disampaikan kepada masyarakat dimanapun sosialisasi dilaksanakan bahwa untuk menghasilkan pemilu berkualitas dipengaruhi oleh faktor-faktor pendukungnya.
“Berulang-kali kami menyampaikan dalam berbagai kegiatan sosialisasi, bahwa untuk menghasilkan pemilu berkualitas harus didukung oleh penyelenggara berintegritas, calon-calon yang berkualitas, dan tentunya pemilih yang cerdas.
Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan,” tegas Gede Sutrawan. Sosialisasi di pelosok daerah ini dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, kelompok PKK dan Karang Taruna, juga terdapat kaum marginal Orang Dengah HIV Aids (ODHA). (las)