Sosialisasi

Siswa SMATUSA Bertanya Kritis Akibat Golput Dalam Pemilu

Pemilih Pemula yang tedapat dalam kantong-kantong sekolah menengah atas atau kejuruan (SMA/SMK) memiliki peran strategis dalam pelaksanaan Pemilu ataupun Pemilihan.

Dikatakan strategis karena mereka memiliki andil besar dalam upaya peningkatan partisipasi pemilih dalam pemilu atau pemiliham.

Dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih, KPU Kabupaten Buleleng menggelar program guru tamu untuk masuk ke SMA/SMK yang ada di kabupaten Buleleng untuk mensosialisasikan pentingnya memilih dalam pemilu atau pemilihan.

Di SMA Negeri  1 Sawan (Smatusa), mengemuka pertanyaan kritis terkait akibat dari golput (tidak memberikan hak suara/pilihan) pada suatu pemilu ataupun pemilihan.

“Saya ingin bertanya apa dampak dari Golput dalam pemilu atau pemilihan,” ujar Yuda, siswa kelas 12, di Aula SMAN 1 Sawan tempat sosialisasi dilaksanakan, Selasa (8/8/2017)

Menanggapi pertanyaan ini pemateri Ketua KPU Kabupaten Buleleng, Gede Suardana, menyampaikan terima kasih atas sikap kritis siswa tersebut dan menyampaikan bahwa Golput merupakan tindakan tidak peduli yang tidak baik dalam proses pemilu serta menyebabkan rendahnya partisipasi pemilih dalam pemilu atau pilkada.

“Golput berarti tidak peduli dan merupakan pembiaran terhadap hasil pemilu atau pilkada yang kurang legitimate, semakin tinggi angka partisipasi pemilih maka semakin nyata besar dukungan rakyat (pemilih) terhadap calon pemimpin yang terpilih dalam pemilu atau pilkada,” jelas Gede Suardana.

Suardana juga menambahkan bahwa sikap tidak peduli juga menyebabkan terpilihnya calon pemimpin yang tidak dikehendaki rakyat, karena mungkin saja suatu calon dipilih hanya oleh kelompok kecil masyarakat, tidak atas dasar pilihan mayoritas rakyat atas dasar penilaian kualifikasi calon bersangkutan.

“Jangan menyesal nanti kalo ternyata pemimpin yang terpilih tidak dapat mewujudkan pembangunan yang diinginkan karena tidak ikut memilih calon terbaik dalam pemilu/pilkada,” pungkas Gede Suardana.

Suasana sosialisasi berlangsung akrab dan santai dimana banyak pertanyaan yang menandakan sikap kritis siswa siswi Smatusa terhadap persoalan kepemiluan yang disampaikan.

Tidak lupa diakhir acara Ketua KPU Kabupaten Buleleng kembali menegaskan agar siswa siswi harus menggunkan hak pilihnya dalam setiap kepemiluan untuk dapat menghadirkan pemimpin terbaik bagi daerah maupu bangsa Indonesia. (las)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 57 kali