Berita Terkini

Sosialisasi Pendidikan Pemilih Di Bungkulan, Agar Pengetahuan Pemilu Terbentuk Lebih Awal

Dalam mengisi kekosongan waktu setelah penyelenggaran Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2014 lalu di Kabupaten Buleleng, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali melakukan sinergi dengan KPU Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih, dengan slogan “Pemilih Cerdas Pemilu Berkualitas”.

“Agar diketahui masyarakat, selama tidak ada pemilu KPU melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih agar pengetahuan tentang pemilu tidak hanya terbentuk menjelang  pemilu tetapi jauh sebelumnya sehingga masyarakat lebih paham dan siap dalam pelaksanaannya”, kata narsumber Dr. Ni Wayan Widhiasthini, S.Sos., M.Si, dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Gedung Wantilan Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Kamis (7/5/2015).

Dr. Ni Wayan Widhiasthini, S.Sos., M.Si, yang juga merupakan Anggota KPU Provinsi Bali Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih & Pengembangan Sumber Daya Manusia menambahkan melalui pendidikan pemilih diupayakan agar masyarakat semakin paham dan tidak apatis terhadap politik maupun pemilu, sehingga diharapkan terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam setiap pemilu.

“Melek politik bukan hal tabu, pemilu adalah salah satu komponen dari politik, pemahaman yang lebih baik mengenai pemilu akan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, karena tujuan pelaksanaan pemilu sendiri adalah untuk kepentingan masyarakat”, tambah narasumber yang juga merupakan Dosen di Undiknas Denpasar.

Peserta sosialisasi merupakan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Bungkulan ditambah unsur Kelian Banjar, PKK, Karang Taruna, Pecalang, Klian Subak, serta mantan penyelenggara pemilu (PPS dan PPK) di Desa Bungkulan. Dari pihak KPU Buleleng hadir pula Ketua Gede Suardana, Anggota drh. I Made Seriyasa selaku Divisi Humas, Hubungan Antar Lembaga & Data Informasi, Gede Sutrawan selaku Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM, sekaligus sebagai moderator pada kegiatan ini.

Dalam sesi tanya jawab peserta yang hadir mengeluhkan permasalahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang kerap terjadi dalam pelaksanaan pemilu, dimana orang yang telah meninggal dan dicoret di DPT kembali muncul pada pelaksanaan pemilu berikutnya. Menanggapi hal ini narasumber mengatakan memang sering terjadi demikian dan KPU selaku penyelenggara akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah selaku penyedia data penduduk yang dijadikan dasar penyusunan (DPT) tersebut. Upaya lain yang telah dilakukan adalah dengan membuat sistem pengelolaan daftar pemilih berbasis komputer (IT) sehingga dapat meminimalisir kejadian tersebut.

Sebagai penutup, drh. I Made Seriyasa menghimbau kepada perangkat desa yang hadir agar sudah mulai mempersiapkan orang-orang yang dapat dijadikan penyelenggara pada saat Pemilu Bupati dan Wakil Bupati (Pilkada) Buleleng yang sedianya diselenggarakan bulan Pebruari tahun 2017, mengingat ketentuan pada peraturan KPU menyatakan penyelenggara yang telah terlibat dua kali dalam pelaksanaan pemilu tidak boleh dilibatkan lagi sebagai penyelenggara.

Acara ditutup oleh Sekretaris Desa Bungkulan, I Gede Mudiarsa dengan mengharapkan kepada setiap peserta yang hadir agar menggetoktularkan apa yang didapatkan dari kegiatan sosialisasi ini kepada masyarakat atau orang-orang disekitarnya, sehingga semakin banyak masyarakat yang terbuka wawasannya mengenai pentingnya pelaksanaan pemilu. (las)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 598 kali