Sosialisasi

Sosialisasi ke Pasar Tradisional dalam rangka Meningkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu 2014

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng melakukan sosialisasi tentang tata cara pemilihan umum pada 9 April 2014 mendatang kepada masyarakat di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Buleleng dalam rentang waktu 26 hingga 28 Maret 2014. Seperti dicanangkan KPU RI bahwa target partisipasi pemilih secara nasional pada Pemilu Tahun 2014 adalah sebesar 75%. Hal ini kemudian mendasari KPU Buleleng dibantu oleh Relawan Demokrasi (Relasi) yang telah dibentuk sebelumnya untuk gencar melakukan sosialisasi. Dipilihnya pasar tradisional seperti Pasar Banyuasri, Pasar Anyar, dan Pasar Seririt mengingat di tempat tersebut terdapat aktifitas masyarakat yang cukup ramai, dan kemungkinan akan menjadi tepat menemui mereka disela kesibukannya beraktifitas di dalam pasar tradisional untuk menyampaikan sosialisasi tentang Pemilu. KPU secara khusus menyiapkan Si Kora yang merupakan maskot Pemilu Tahun 2014 dan juga sebuah mobil pick-up yang telah dihias dengan spanduk berisikan slogan-slogan ajakan memilih beserta perangkat pengeras suara untuk secara langsung menyampaikan pesan-pesan sosialisasi. Disamping itu disebar juga selebaran berupa flyer yang berisi informasi mengenai Partai Peserta Pemilu. Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia KPU Buleleng Gede Sutrawan, S.Sn. mengatakan sasaran sosialisasi ini adalah kalangan pedagang pasar tradisonal dan pembeli yang kebetulan berada ditempat tersebut.  “Tujuan kami agar masyarakat semakin ingat tentang hari dan tanggal dilaksanakannya Pemilu Tahun 2014 disamping teknis tata cara pencoblosan dengan menunjukkan contoh surat suara secara langsung pada saat sosialisasi”, kata Gede Sutrawan. “Sosialisasi di pasar tradisional menjadi penting karena merupakan tempat berkumpulnya sebagian besar masyarakat dimana mungkin saja terdapat didalamnya masyarakat yang belum mendapatkan sosialiasi tentang Pemilu Tahun 2014 yang telah dilakukan melalui media cetak dan elektronik lainnya. Hal inilah yang kami mau optimalkan dalam menyampaikan pesan-pesan kepemiluan bagi masyarakat”, tambahnya. Masyarakat umumnya merasa senang karena adanya kegiatan ini, karena merasa semakin diingatkan dan mendapatkan informasi lebih mengenai pentingnya menggunakan hak pilih pada Pemilu 9 April 2014 nanti.

Sosialisasi dan Simulasi Pemungutan Suara Kepada Tunanetra

Bertempat di  LBK Kaliasem kecamatan Banjar, KPU Kabupaten Buleleng bersama kelompok Relawan Demokrasi dari segmen Disabilitas Penyandang Tunanetra mengadakan sosialisasi dan simulasi pemungutan suara. Diikuti oleh 35 orang penyandang tunanetra dari Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Singaraja akan diadakan praktek secara langsung bagaimana melakukan pencoblosan di TPS nantinya dengan menggunakan alat bantu berupa template yang diatasnya tertera huruf Braille. Acara yang dimulai pukul 14.30 ini diawali dengan sosialisasi secara umum yang bertujuan tidak hanya mengajak masyarakat dari berbagai kalangan untuk memilih tetapi juga dapat menjadikan pemilih lebih cerdas sehingga diharapkan menghasilkan pemilu berkualitas. Tepat pukul 16.00 acara ini berakhir. “Tujuan kegiatan disamping melakukan sosialisasi tentang Pemilu Legislatif Tahun 2014 ini juga untuk mengetahui waktu yang diperlukan bagi pemilih penyandang  Tunanetra dalam pencoblosan di TPS. Dari pengamatan kita rata-rata mereka memerlukan waktu 5 menit di dalam TPS”, Gede Sutrawan, S.Sn. anggota KPU Buleleng divisi Sosialisasi menuturkan.