Berita Terkini

Tatap Muka dan Ramah Tamah Sekretaris KPU Buleleng Yang Baru

Setelah resmi dilantik menjadi Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng pada Jumat (4/9/20150, Putu Aswina segera mengambil lang-langkah untuk memulai tugas barunya sebagai pimpinan sekretariat. Hal pertama yang dilakukan adalah berkoordinasi secara internal dengan cara melakukan rapat tatap muka dan ramah tamah, hari Selasa (7/9/2015). "Seperti gayung bersambut, rencana konsolidasi awalnya direncanakan hanya dengan para kepala sub bagian dan bendahara, namum pak ketua meminta agar mengumpulkan semua staf di lingkungan kantor KPU Buleleng", kata Putu Aswina. Secara khusus kemudian Gede Suardana, Ketua KPU Buleleng meminta sekretaris untuk dapat memulai kerja melaksanakan tupoksinya mengikuti ritme kerja kantor KPU yang secara lembaga bertugas menyelanggarakan pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. "Pak sekretaris sudah mulai menjadi bagian dari KPU dan diharapkan segera dapat mengikuti rime kerja KPU secara umum dan melakukan tupoksinya dengan baik", kata Gede Suardana. Selanjutnya dilaksanakan perkenalan masing-masing staf yang bekerja di lingkungan Sekretariat KPU Kabupaten Buleleng berkenaan dengan identitas diri dan tugas yang menjadi kesehariannya. Sekretaris juga akan mengupayakan terbangunnya tim yang solid dan rasa kekeluargaan dalam suasana kerja, dan meminta kepada seluruh staf agar senantiasa menyadari tugas dan tanggungjawabnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. (ike)

Putu Aswina SE Dilantik Menjadi Sekretaris KPU Kabupaten Buleleng

I Putu Aswina, SE., telah secara resmi dilantik menjadi Sekretaris  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng menggantikan Gede Dody sukma Oktiva Askara, S.Sos., M.Si., yang mengundurkan diri dari jabatannya, oleh Sekretaris KPU Provinsi Bali, Putu Arya Gunawan SH., berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Jendral KPU RI Nomor : 457/Kpts/Setjen/Tahun  2015 Tanggal 14 Agustus 2015, Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris KPU Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Acara pelantikan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, MP., Ketua DPRD Kabupaten Buleleng I Gede Supriyatna, Anggota KPU Provinsi Bali Dr. I Wayan Jondra, Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia, Forkopinda Kabupaten Buleleng, Ketua dan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota se-Bali serta Kepala SKPD terkait di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Buleleng. Acara ini dilaksanakan di Wantilan Kantor Bupati Buleleng, pada hari Jumat (4/9/15). Dalam sambutannya, Putu Arya Gunawan, SH., menegaskan bahwa pergantian ini merupakan kebutuhan penyegaran dan rotasi kepemimpinan guna mendukung kelangsungan kerja di lingkungan KPU di wilayah Provinsi Bali. Beliau juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng atas bantuan dan fasilitasi yang di berikan dalam hal penyediaan personil, sehingga pergantian sekretaris ini bisa di lakukan. Dalam kesempatan ini Putu Arya Gunawan menekankan kepada pejabat yang baru dilantik, agar segera menyesuaikan diri dengan baik dengan ritme kerja di lingkungan kantor KPU dan dengan tupoksi yang diembannya. Mengingat Kabupaten Buleleng akan melaksanakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Pebruari 2017, sekretaris yang baru diharapkan melakukan  langkah-langkah koordinasi yang baik, baik internal kantor maupun dengan instansi terkait selaku stakeholder dalam pelaksanaan pemilu di Buleleng. Acara ditutup dengan makan bersama dan pemberian ucapan selamat kepada Putu Aswina, Sekretaris KPU Buleleng yang baru dilantik. (ike)

Kelompok Tani Mekar Lestari Kaliasem Diajak Pahami Pentingnya Memilih Dalam Pemilu

Banyak masyarakat yang kurang peduli tentang pentingnya memilih dalam pelaksanaan pemilu, terlebih masyarakat di wilayah pedesaan yang terpencil dan susah mengakses perkembangan informasi. Hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pemangku kepentingan menyasar kepada masyarakat di kantong-kantong wilayah pedesaan seperti ini. “Kali ini kami datang untuk memberikan informasi apa yang terjadi setelah bapak ibu memberikan pilihan dalam sebuah pemilu, ternyata tidak berhenti disitu. Banyak ekses yang dihasilkan dari sebuah pilihan dalam pemilu”, papar Gede Sutrawan dalam membuka Sosialisasi Pendidikan Pemilih dengan Kelompok Tani Ternak Mekar Lestari, Desa Banjar Asem Kecamatan Banjar, Jumat (28/8/2015). Ekses yang dimaksud adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat dan kepemimpinan dalam pemerintahan. Perubahan yang terjadi bisa jadi menjadi baik atau bahkan tidak baik, karena pilihan dalam pemilu tersebut. Maka dari itu pemilih harus dapat memahami dan menggunakan hak pilihnya dengan baik. “Menjadi tugas kami mengajak bapak ibu untuk menjadikan pemilu semakin baik dan berkualitas. Semakin cerdas pemilih diharapkan menghasilkan pemilu berkualitas yaitu lahirnya pemimpin yang benar-benar dipilih atas dasar pemahaman yang baik terhadap calon yang dipilih tersebut”, jelas Anggota Komisioner KPU Buleleng Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM. Dalam kesempatan tanya jawab, Ketut Suwitri Ketua Tim Penggerak PKK yang turut hadir juga mengatakan agar pemilih tidak sekedar menyandarkan pilihan atas dasar imbalan materi yang diberikan oleh peserta pemilu. “Alangkah bahayanya jika pilihan dibuat semata-mata karena imbalam materi oleh peserta pemilu, sebab salah pilih membawa dampak penderitaan (dalam tanda kutip) selama 5 tahun”, ujar Ketut Suwitri. Lain lagi dengan Carna Wirata, yang pernah beberapa kali berpartisipasi menjadi penyelenggara pemilu di wilayah Kecamatan Banjar ini, mengatakan bahwa pendidikan pemilih tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU, partai politik juga berkepentingan atas hal ini sehingga masyarakat tidak antipati atau tidak peduli dengan pemilu. “Saya ingin berbagi pemikiran, saya kira parpol juga memegang peranan penting terhadap pendidikan politik, agar masyarakat tidak antipati dengan pemilu karena menganggap parpol yang ada tidak mewakili kepentingan mereka dalam pemilu”, ujar mantan PPK dan Panwascam Banjar ini. Acara yang dimulai pukul 19.00 Wita di Balai Kelompok Tani Mekar Lestari di Banjar Dinas Asah ini dipandu oleh I Nyoman Pasek Sukamara, tokoh dari kelompok tani ini diakhiri dengan seruan untuk mengajak peserta yang hadir semakin memahami pentingnya memilih dalam pemilu. (las)

KPU Buleleng Ajak Pramuka Selalu Update Soal Pemilu

Kehadiran smartphone dan jejaring sosial media di internet menyebabkan mudahnya penyebaran dan akses terhadap berbagai informasi, tak terkecuali mengenai Pemilihan Umum (Pemilu). Pramuka sebagai tempat ditempanya generasi-generasi muda untuk menjadi mandiri dan peduli diharapkan memiliki kepedulian lebih terhadap persoalan-persoalan bangsa seperti pelaksanaan Pemilu. “Ketika kata pemilu terlintas di pikiran, apa yang adik-adik pramuka ketahui tentang pemilu?”, buka Gede Suardana Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buleleng dalam Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Gedung Pramuka, Jalan Pramuka Nomor 9 Singaraja, Jumat (31/7/2015). Ditanya demikian puluhan peserta yang hadir menyampaikan berbagai hal yang diketahuinya soal pemilu, seperti tujuan untuk memilih pemimpin, LUBER,  partai politik, hak pilih, money politic, hingga permasalahan calon tunggal pada pelaksanaan pilkada serentak tahun ini. Mendapat jawaban demikian, Gede Suardana merasa takjub dengan keberanian dan kemampuan peserta yang rata-rata adalah calon pemilih pemula pada pilkada 2017 dalam memahami soal pemilu dan mengajak mereka untuk selalu update dan peduli soal pelaksanaan pemilu. Agar menjadi pemahaman yang melekat bagi peserta, Gede Suardana mengundang dua orang peserta untuk mencontohkan bagaimana pelaksanaan kampanye penyampaian visi dan misi seorang calon dalam sebuah pemilu. Dengan cara ini peserta diharapkan mampu menjadi pemilih cerdas dengan menimbang dan menelusuri lebih lanjut pilihan mereka nantinya. Drh. I Made Seriyasa, Anggota KPU Buleleng div Humas, Hubungan Antar Lembaga dan Data dan Informasi, menyampaikan bahwa pemilih cerdas diharapkan aktif untuk mengecek apakah sudah tercantum pada daftar pemilih untuk jaminan hak pilihnya pada pemilu. “Menjadi pemilih cerdas tentu harus memastikan diri terdaftar sebagai pemilih, karena dengan kepastian itu hak sebagai pemilih tidak hilang”, ujar komisioner asal Desa Busungbiu ini meneruskan pemaparan Ketua KPU Buleleng. I Made Ardana, Kepala Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hupmas pada Sekretariat KPU Buleleng yang memandu acara ini, menyimpulkan pemaparan yang diberikan pemateri bahwa peserta sosialisasi yang nantinya menjadi pemilih dituntut untuk semakin cerdas dalam menggunakan hak pilih, selalu update informasi seputar pemilu serta menjadi “agen” untuk menggetoktularkan informasi yang diperoleh kepada lingkungan sekitarnya. (las)

Sasar Desa Rendah Partisipasi Pemilih di Buleleng, KPU Provinsi Bali Sosialisasikan Pentingnya Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali bekerjasama dengan KPU Kabupaten Buleleng kembali melaksanakan sosialisasi pendidikan pemilih menyasar desa dengan tingkat partisipasi rendah di Kabupten Buleleng. Kegiatan ini dilangsungkan di Wantilan Desa Julah, Kecamatan Tejakula, Kamis (9/7/2015).   Dr. I Wayan Jondra, Anggota KPU Provinsi Bali yang menjadi narasumber dalam sosialisasi ini mengibaratkan suara rakyat (pemilih) adalah suara Tuhan, karena dengan demikian dapat menentukan siapa saja yang dikehendaki rakyat dalam sebuah pemilihan umum dapat menjadi pemimpin. “Lihat saja presiden kita sekarang, Jokowi adalah seorang rakyat biasa, pebisnis, yang pada akhirnya mendapat dukungan besar dari rakyat dapat menjadi seorang presiden. Makanya jangan sia-siakan suara/hak anda dalam pemilu”, tutur Wayan Jondra dihadapan peserta sosialisasi. Lebih lanjut dipaparkannya, memilih dalam pemilu tidak hanya dilakukan jika mendapat iming-iming imbalan, karena hal demikian dapat merusak kualitas sebuah pemilu dan juga termasuk perbuatan dilarang oleh hukum. “Analoginya jika memilih hanya karena diberi uang atau imbalan, maka jika pemimpin itu terpilih akan selalu akan mengupayakan kembalinya uang yang telah dihabiskan dalam pemilu dengan perilaku korupsi misalnya, yang rugi lagi-lagi masyarakat itu sendiri”, papar Anggota KPU Provinsi Bali asal Ketewel Gianyar ini. Mengenai rendahnya tingkat partisipasi pemilih di wilayahnya, Perbekel Julah I Wayan Suastika menyampaikan bahwa masyarakatnya memiliki pemahaman yang rendah terhadap pentingnya pemilu dan juga banyak diantara mereka yang bertempat tinggal di luar daerah. Menanggapi hal ini Dr. I Wayan Jondra menegaskan, salah satu cara mengatasi rendahnya partisipasi adalah dengan membuat daftar pemilih seakurat mungkin, dengan mencoret pemilih yang diyakini tidak lagi tinggal di wilayahnya. “Kadang pemilih yang diragukan keberadaannya itu menjadi penyebab rendahnya partisipasi pemilih juga, karena sudah terlanjur didaftar namun tidak bisa hadir ke TPS”, pungkas mantan Ketua KPU Kabupaten Badung ini. Gede Sutrawan, Anggota KPU Buleleng yang menjadi moderator dalam kegiatan ini menyimpulkan untuk dapat meningkatkan partisipasi dalam pemilu, masyarakat perlu memahami pentingnya pelaksanaan pemilu. Pemilih harus cerdas menentukan pilihannya, ibarat kata 5 menit di TPS berdampak terhadap 5 tahun pemerintahan kedepannya. Diakhir acara, Dr I Wayan Jondra menyerahkan cinderamata berupa jam dinding kepada Perbekel Desa Julah I Wayan Suastika sebagai bentuk ucapan terima kasih atas kerjasama dan juga telah memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini. (las)

KPU Provinsi Bali Gunakan Media Video Dalam Sosialisasi dengan Penyandang Tunarungu Desa Bengkala

Komisi Pemilihan Umum (KPU) memiliki tugas untuk senantiasa melakukan pendidikan pemilih demi tercapainya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu. Sosialisasi pendidikan pemilih juga menyasar kelompok penyandang disabilitas, salah satunya adalah penyandang tunarungu di Desa Bengkala yang dilaksanakan di Balai Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan pada Kamis (9/7/2015)   Dalam keterbatasannya, kaum difabel tunarungu ternyata lebih mudah menerima pesan berupa visual, untuk itu dalam kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih ini digunakan media video simulasi kegiatan pemungutan suara di TPS. Gambar visual atau video yang menggambarkan kegiatan di TPS lebih tepat disampaikan bagi mereka yang menyandang tunarungu, karena menjadi penjelasan visual yang lebih mudah mereka terima”, ungkap Anggota KPU Provinsi Bali Dr. I Wayan Jondra dihadapan peserta sosialisasi yang lebih banyak diikuti kaum difabel tunarungu. Wayan Kanta adalah seorang Pembina bagi kelompok difabel tunarungu di Desa Bengkala junga menyampaikan bahwa dengan memberikan contoh visual secara langsung akan sangat mudah bagi mereka yang tunarungu untuk menyerap informasi yang disampaikan. Selama acara berlangsung Wayan Kanta yang juga seorang Relawan Demokrasi pada Pemilu 2014 dari segmen disabilitas, berdiri di depan menterjemahkan apa yang disampaikan lisan oleh pemateri. Ada kejadian unik diakhir acara yang disampaikan Wayan Kanta bahwa mereka yang tunarungu sangat menyukai penyampaian melalui media video namun sayang mereka tidak dapat mendengarnya. Mereka sangat senang menyaksikan video yang menyajikan aktivitas memilih di TPS namun sayangnya mereka tidak dapat mendengarkannya”, kelakar Wayan Kanta disertai tawa seluruh hadirin. (las)